Only to you Skripsier

.

.

Kamis, 12 Februari 2015


     Assalamu’alaikum teman-teman. Apa kabar liburannya? Udah pulang ke Semarang atau masih stay di rumah? Sekarang udah tanggal 13 Februari 2015, nih. Ngomong-ngomong soal tanggal, ada yang tahu besok tanggal berapa? Yap, 14 Februari. Ada apa dengan 14 Februari? Pasti teman-teman nggak asing lagi, ya, tentang tanggal ini. Hayoooo kenapa? Yaaa, Hari Valentine.
     Kalian masih ada yang ngerayain Hari Valentine? Hayooo ngaku. Ngomong-ngomong soal Valentine, kalian udah tahu sejarah Valentine?

     Sebenarnya sih, ada banyak versi yang tersebar terkait perayaan Valentine ini. Tapi umumnya, kebanyakan orang tahu tentang peristiwa yang dimulai ketika duluuuu banget bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 14 Februari. Nama perayaannya itu Lupercalia. Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian di masa Romawi Kuno (13-15 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love). Yaitu Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama gadis-gadis di dalam kotak. Lalu tiap pemuda mengambil nama secara acak. Nama gadis yang keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan menjadi objek hiburan (Duh, kasihan banget ya, cewek-cewek disana). Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang. Para wanita pada masa itu berebut untuk dilecut karena anggapan bahwa lecutan itu akan membuat mereka lebih subur.
     Eits, belum selesai teman-teman!
     Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama di Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa kristiani. Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M, Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.
     Terus, kaitannya Hari Kasih Sayang dengan Valentine apa, dong?
     The Catholic Encyclopedia menuliskan ada tiga nama yang mati pada 14 Februari. Salah satu dari mereka mati pada masa Romawi. Namun, tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, kisahnya juga tidak diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan kisah yang berbeda.
     Versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Almasih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St. Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
     Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda yang masih lajang lebih tabah dan kuat di peperangan dibanding orang yang sudah menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah. Namun, St. Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.
     Menurut versi lainnya, di sore hari sebelum St. Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjara. Tertulis “Dari Valentinusmu”.
     Itu tuh, sejarah singkat Hari Valentine!
     Sungguh ironis memang kondisi remaja Muslim saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui sejarah Valentine seperti yang dipaparkan diatas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan Hari Valentine yang awal sebenarnya adalah ritual paganisme. Ckckck, sudah sepatutnya kaum Muslim berpikir, tidak sepantasnya merayakan hari tersebut setelah jelas bahwa ritual Valentine adalah ritual non-Muslim.
     Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri secara tegas mengatakan:
     “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
     Nah looo, udah jelas teman-teman kalo kita sebagai remaja Muslim nggak boleh ngerayain Valentine. Dalil itu sudah cukup sebagai alasan terlarangnya Hari Valentine, apapun bentuk perayaannya. HARAM hukumnya. Titik. Alasan mengekspresikan kasih sayang? Aduh, klasik banget alasannya. Kasih sayang itu nggak harus 14 Februari yang cuma setahun sekali. Sepanjang tahun juga bisa. Nggak ada alasan apapun buat mengkhususkan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang.
     Oke, teman-teman. Sekian dulu, yaa:) Wallahualam bisshawab. Semoga postingan ini bermanfaat dan menambah ilmu, aamiin.
     Wassalamu’alaikum wr. wb


Sebaik baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain #MenyentuhHatiDenganHati

0 komentar:

Posting Komentar