Assalamu’alaikum teman-teman. Apa kabar liburannya? Udah pulang ke Semarang atau masih stay di rumah? Sekarang udah tanggal 13 Februari 2015, nih. Ngomong-ngomong soal tanggal, ada yang tahu besok tanggal berapa? Yap, 14 Februari. Ada apa dengan 14 Februari? Pasti teman-teman nggak asing lagi, ya, tentang tanggal ini. Hayoooo kenapa? Yaaa, Hari Valentine.
Kalian masih ada yang ngerayain Hari Valentine? Hayooo
ngaku. Ngomong-ngomong soal Valentine, kalian udah tahu sejarah Valentine?
Sebenarnya sih, ada banyak versi yang tersebar terkait
perayaan Valentine ini. Tapi umumnya, kebanyakan orang tahu tentang peristiwa
yang dimulai ketika duluuuu banget bangsa Romawi memperingati suatu hari besar
setiap tanggal 14 Februari. Nama perayaannya itu Lupercalia. Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian di masa
Romawi Kuno (13-15 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk Dewi Cinta
(Queen of Feverish Love). Yaitu Juno
Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama gadis-gadis di dalam kotak.
Lalu tiap pemuda mengambil nama secara acak. Nama gadis yang keluar harus
menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan menjadi objek
hiburan (Duh, kasihan banget ya, cewek-cewek disana). Pada 15 Februari, mereka
meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara
ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang. Para wanita pada masa itu
berebut untuk dilecut karena anggapan bahwa lecutan itu akan membuat mereka
lebih subur.
Eits, belum selesai teman-teman!
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma,
penguasa Romawi dan para tokoh agama di Roma mengadopsi upacara ini dan
mewarnainya dengan nuansa kristiani. Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran
Kristen, pada 496 M, Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi
Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine
yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.
Terus, kaitannya Hari Kasih Sayang dengan Valentine apa,
dong?
The Catholic
Encyclopedia menuliskan ada tiga nama yang mati pada 14 Februari. Salah
satu dari mereka mati pada masa Romawi. Namun, tidak pernah ada penjelasan
siapa “St. Valentine” yang dimaksud, kisahnya juga tidak diketahui
ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan kisah yang berbeda.
Versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap
dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Almasih
dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan
doa St. Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap
tentara muda yang masih lajang lebih tabah dan kuat di peperangan dibanding
orang yang sudah menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah.
Namun, St. Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda
sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.
Menurut versi lainnya, di sore hari sebelum St. Valentinus
akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan
kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada
sipir penjara. Tertulis “Dari Valentinusmu”.
Itu tuh, sejarah singkat Hari Valentine!
Sungguh ironis memang kondisi remaja Muslim saat ini.
Sebagian orang mungkin sudah mengetahui sejarah Valentine seperti yang
dipaparkan diatas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh
saja merayakan Hari Valentine yang awal sebenarnya adalah ritual paganisme.
Ckckck, sudah sepatutnya kaum Muslim berpikir, tidak sepantasnya merayakan hari
tersebut setelah jelas bahwa ritual Valentine adalah ritual non-Muslim.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri secara tegas mengatakan:
“Barang siapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad
dan Abu Daud).
Nah looo, udah jelas teman-teman kalo kita sebagai remaja
Muslim nggak boleh ngerayain Valentine. Dalil itu sudah cukup sebagai alasan
terlarangnya Hari Valentine, apapun bentuk perayaannya. HARAM hukumnya. Titik.
Alasan mengekspresikan kasih sayang? Aduh, klasik banget alasannya. Kasih
sayang itu nggak harus 14 Februari yang cuma setahun sekali. Sepanjang tahun
juga bisa. Nggak ada alasan apapun buat mengkhususkan tanggal 14 Februari
sebagai hari kasih sayang.
Oke, teman-teman. Sekian dulu, yaa:) Wallahualam bisshawab. Semoga postingan ini bermanfaat dan menambah
ilmu, aamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb
0 komentar:
Posting Komentar